Hantu Kubangan
Umar melarikan sepeda motornya begitu ngebut karena hari sudah larut malam dan ngantuk sudah mulai mengganggunya, melewati jalan yang sunyi rasanya bulu kuduknya berdiri , dasar apes ….sepeda motornya mogok di tengah bulak ( padang yang sepi ditengah-tengah persawahan di Kaliwungu ) . Dia baru pulang membantu mendekor pernikahan dosennya yang berada di dukuh Plantaran. Sepeda motor berulang-ulang disetaternya tetapi tetap saja tak bisa nyala motornya . Dari kejauhan terlihat lampu sepeda motor yang menuju ke arahnya tapi tak terdengar suaranya
Sepeda motor semakin dekat dan dekat tapi motor tetap tak ada bunyinya, Umar merinding karena dia memandang sepertinya tak ada yang mengemudikan motor tersebut. Dan begitu lewat…hawa dingin mencekam pengendaranya memang tak ada…. Umar sedikit gemetar sambil memegang motornya , ucapan doa di bacanya sambil berteriak karena bibirnya ngewel. Umar terkencing-kencing apalagi sepeda motor tersebut kembali lagi . Hati Umar serasa dicengkeram dan jantung berdegup kencang, dia khawatir akan menemui susuatru lagi dan benar sepeda motor tersebut tetap saja tak ada pengendaranya . Dari kejauhan ada orang berlari ..Umar sedikit lega tapi tetep saja gemetaran dan mulutnya mengucapkan doa-doa andalannya .
Ternyata yang berlari tersebut seorang wanita, Mana ada wanita sesepi ini berlari sendirian…Umar berfikir sendiri karena sedikit kebingungan tapi Umar berusaha tegak karena ada seorang wanita meskipun aneh dalam hatinya setengah tak percaya . Ternyata wanita tersebut melayang alias tak berkaki…Umar mulutnya tambah ngewel dan bacaanya tak karuan. Wanita tersebut tersenyum tapi masyaAllah giginya tak ada malahan lidahnya menjulur keluar seakan meledek Umar.
Umar tergeletak dan motornya ikut ambruk tapi kearah berlawanan jadi Umar ambruk ke kiri sepeda motornya ambruk ke kanan. Datang laki-laki kurus tinggi berjalan bersama wanita tadi yang datang cepat sekali, Umar tak tahu datangnya dan tiba – tiba hadir begitu saja . Tubuh Umar kaku tapi mulut tetap ndremimil ngomong sendiri sementara mata tertutup tetapi Umar bisa melihat apa yang dilakukan mereka yang mengangkat keranda terbang dan laki-laki serta wanita itu ikut terbang. Umar tak percaya…apakah itu…? hantukah….? dia sudah membaca bacaan yang dipakai andalannya kenapa malah datang lelaki tinggi kurus mendekatinya …? Umar hanya pasrah saja kepada Tuhannya. Entah berapa air kencing yang keluar dadakan di celananya dia tak ingat dan badannya lemas tak bisa digerakkan dan sudah tak ingat lagi apa yang sebenarnya terjadi.
Umar membukakan matanya dan ternyata dia masih berada di bulak yang sepi. Oh Tuhan kenapa begitu lamanya aku disini…? begitu fikirnya yang masih dalam keadaan bingung. Lalu datanglah seorang tentara yang membantu dan motor Umar bisa nyala lagi.Umar senang tapi orang itu menitipkan senapannya kepada Umar dan Umarpun menerimanya dengan diam tetapi lamakelamaan berat juga senapannya dia mulai memeriksa senapan tersebut yang lama-kelamaan menjadi sebuah paha yang terpotong dari kakinya sontak saja Umar terperanjat dan melemparkan paha tersebut ke dalam persawahan. Badan Umar semakin dingin dan berusaha melarikan motornya sekali gas motor meloncat Umar jadi jatuh motor lari sendiri maka Umarpun berlari mengejar motornya
Umar tak bisa berfikir dia hanya ingin motornya kembali dan menaikinya tetapi motor tersebut ambruk dan menabrak seseorang yang tak di kenal. Umar tambah bingung lagi, jangan..jangan orang itu hantu lagi…..? Umar kebingungan orang itu mengaduh. Begitu mendengar erangan orang itu Umarpun menolongnya . Kali ini Umar percaya karena dia mendengar suara adzan subuh berkumandang dari tempat yang cukup jauh Dia seorang tua yang hendak menuju ke surau untuk melakukan ibadah shollat subuh. Umarpun mengangkat orang tua tersebut dan akan diboncengkan di belakang motornya tapi orang tua tersebut menolaknya karena motor Umar penuh dengan lumpur.
Umar kebingungan kok bisa motornya penuh dengan lumpur , pikirnya karena motor masuk ke parit tanaman padi tapi kenapa bisa begitu tebal lumpurnya…? Ah…Umar hanya minta tolong kepada orangtua tersebut untuk memberitahukan tempat sumur umum. ” Itu yang ramai orang mulai berdatangan untuk mengambil air” kata orang tersebut sambil menunjukan lokasi keramaiannya. Tapi alangkah kagetnya Umar melihat wedung yang begitu besar dan sepertinya merupakan sumber air bersih, ” Kok bisa ada ya …wedung sebesar ini di tepi jalan….” begitu gumannya dalam hati sambil membersihkan motornya yang belepotan tanah . Umar yang diperhatikan sama penduduk desa menjadi kegi sendiri dan disuruh mojok tempatnya karena lumpurnya terlalu banyak mengganggu yang lewat mengambil air .
” Habis masuk kubangan ya mas kok lumpurnya banyak banget….” kata seseorang dengan penuh keheranan .
Umar : ” Tak tahu lah…” kata Umar sambil menyiram motornya .
” Oh…pasti dikerjain hantu kubangan….biasanya mereka yang tak pernah lewat sini begitu ….” Umar terdiam dan berfikir. Mungkin juga aku dikerjain hantu kubangan kali….begitu yang ada di dalam hati Umar tetapi dia tak bisa bersuara karena memang belum pernah lewat bulak tersebut.
Jam lima pagi motornya sudah bersih dan Umar mengucapkan terima kasih kepada penduduk atas kebaikan hatinya, tak lupa Umar memberikan kas RT karena telah mengotori tempat sumber air tersebut. Umar minta petunjuk warga untuk arah pulangnya karena hapenya mati. Petunjuk didapatnya dan harus melewati tempat yang tadi , tapi alangkah terkejutnya dia tak menemukan persawahan yang ada hanyalah kubangan tempat memandikan kerbau yang penuh lumpur.
Hati Umar serasa lega karena sudah menemukan arah jalan yang benar dan disambut fajar menyingsing semakin legalah dia . Umar tak mau mengingat kejadian semalam dan hanya ingin lekas sampai rumah saja karena perutnya sudah mulai keroncongan.