Nency merasa sakit hatinya tak kala Laura memeluk tubuh kekasihnya Edward yang sepertinya mereka sudah sangat akrab dengan keduanya, Nency tanpa menoleh jalan saja berharap Edward akan melihatnya dikeramaian pesta tersebut. Kebetulan sekali Nency malah bertemu dengan Armend teman satu kuliah di fakultasnya , Nency membelakangi di keramaian itu dan berharap Edward akan melihat dari belakang . Nency tertawa cukup keras sehingga terdengar Laura dan mencoba menutupi tubuhnya agar tak terlihat oleh Edward. Yah …itulah pesta ulang tahun Merry yang diangkat menjadi manajer sebuah bank.
Nency : ” Selamat Merry ….waaah aku ingin bekerja bersamamu jika dibutuhkan ”
Armend : ” Waaah bagaimana dengan aku….aku kan sudah pesan dahulu kepadamu Merry…..”
Merry : ” Kalian santailah sejenak dan makan serta minum yang sudah tersedia, kebetulan aku membawahi bank yang baru di buka dan recruitmenya aku yang bertanggung jawab, syukurlah kalian menghadiri pestaku sehingga nanti akan aku catat kehadiran kalian karena kalian memang siswa yang baik dan menyenangkan . Merry diajak oleh seseorang sepertinya akan diperkenalkan pada seorang wanita. Nency cuma meringis saja karena sebetulnya dia akan banyak tanya pada Merry tapi untung Armend mengajaknya bicara sehingga esedihan Nency langsung hilang karena Armend menyeretnya di pesta dansa serta mengajak Nency berdansa bersama. Mata Nency mencoba mencari Edward dan Laura ternyata mereka masih minum dan duduk bersama. Nency masih ingat pembicaraan telefon dengan Edward yang membuat hati Nency jengkel bagaimana Edward menolak menghajak Nency karena ternyata sudah ada wanita yang mendampingi Edward dalam pesta tersebut.
Nency : ” Sayang kamu akan datang di pestanya Merry nanti malam….”
Edward : ” Maaf sepertinya aku tak bisa menemanimu malam nanti karena ada seorang teman yang mengajakku …”
Nency : ” Maksudmu kamu tak menghadirinya….? ”
Edward : ” Aku menghadirinya tapi tak bersamamu…..”
Nency : ” What….kau tak bersamaku….. kamu dengan siapa sampai meninggalkanku…..? ” Nency sangat kecewa mendengar suara dibalik telefonya yang kelihatannya seorang wanita manja, hati Nency meradang tapi hanya sebentar saja dan teleponnya sudah dimatikan Edward . Dengan perasaan yang tak menentu karena kecewa dia mencoba menelepon temannya yang lain yang akan diajaknya kencan, sungguh sial temenya sudah ada pasanganya masing-masing.
Dengan kesal dia membanting telepon genggamnya di kamar tidur dan sepertinya dia bakalan berangkat sendiri dan Nency terkapar diatas kasur kamarnya, air matanya mengalir ” Bukan seperti ini cara memutuskan cinta Edward… kamu salah sayang……tapi karena memang sudah kemauan kamu yaaa..sudahlah Edward “Nency hanya bisa menangis. ” Tidak aku tak boleh nangis….. tentu masih ada Edward-Edward lain dipesta itu dan bukan Edward si jahanam yang sudah mengecewakanku saat ini … sungguh sial aku malam ini….?!” Nency bangkit dari kasur dan segera mandi, dia sudah mempersiapkan pakaian setelan yang sudah diidam-idamkan sudah lama tapi ternyata pakaian itu tak membawa keberuntungan buat Nency, tapi karena pakaian tersebut haruslah menjanjikan keberhasilannya maka dia bertekat segera berangkat , meski cukup terlambat menghadirinya .
Armend : ” Ternyata kamu pandai menari…sungguh sayang aku tak mengenalmu saat kuliah….apakah kamu sudah ada pendamping hidupmu….? “
Nency : ” Pendamping itu bisa sambil jalan yang penting pekerjaan mapan…,dan bisa hidup bahagia seperti Merry.. yang ,masih lajang sampai saat ini…”
Armend : ” Yaaah benar katamu …persis seperti kata Merry sepupuku…..”
Nency : ” Sepupumu……? ”
Armend : ” Yaaah Merry adalah sepupuku yang selalu kutemani jika berada di pesta-pesta seperti ini ”
Nency : ” Oh maaf…. aku kurang memperhatikan kamu…..” Nency tersenyum dan meminta maaf sambil menikmati lantunan musik yang mengirinya. Nency merangkul Edward dan meletakkan kepalanya dalam pundak Armend dan Armenpun melakukan sama. Mereka sama-sama kesepian sehingga menikmati pembicaraan mereka saja padahal mereka diawasi oleh sepasang mata Edward yang berbenturan dengan mata Armend serta menyenggol badan Armend dan Edward . Laura mengenali Nency tapi karena Nency asik melantai maka Laura mengajak minggir dalam lantunan musik yang romantis. Edward tak mengenali Armend demikian juga Armend tak mengenali Edward cuma Nency dan Laura yang tahu keberadaan diri mereka masing-masing tapi Nency sepertinya banyak minum sehingga dia menuruti saja keinginan Armend karena kekecewaan hatinya.
Nency didudukan di sebuah sofa oleh Armend sementara Merry menemui Nency dan Armend yang kelelahan.
Merry : ” Kenapa dia…apakah mabuk…..? masukan saja di kamar aku biar dia beristirahat….” Armend menuruti kemauan Merry dan membawanya di kamar Merry biar beristirahat . Edward melihat Nency dibawa masuk dia merasa cemburu dan khawatir dengan keadaan Nency yang lunglay. Edward mencoba melepaskan pelukan Laura karena ingin mengikuti Armend yang membawa tubuh Nency kesebuah ruangan.
Edward mencoba menghalangi Armend yang membawa tubuh Nency yang gontai tapi karena susunan ruangan yang tak bisa dikenali akhirnya Edward kehilangan Nency dan kembali ke Laura yang masih menunggu Edward .
Laura : ” Ada apa…? apakah engkau menemukan sesuatu….? ”
Edward : ” Yaaah…aku melihat Nency hadir disini tapi dia dengan seorang teman lelakinya yang tak ku kenal….serat membawanya kesuatu tempat…..”
Laura : ” Biarkan saja mereka menikmati pesta ini dengan bahagia dan kita bisa bersama…..” Edward merasa tak enak fikirannya dan agak marah pada Laura.
Edward : ” Tidak Laura …, Nency adalah kekasihku….aku tak akan membiarkan laki-laki itu menyentuhnya…..!” Dengan nada marah Edward meninggalkan Laura, tentu saja Laura tak menginginkan ditinggalkan begitu saja.
Laura : ” Hei…. kamu hendak kemana… ini pesta…biarkan saja mereka bahagia… toh kita bersama sayang,….”
Edward : ” Aku akan mencari kekasihku…dan kamu bisa bersama yang lainnya……bye…. ” Laura tertegun dan malu dilihat sekitarnya karena suara Edward cukup kencang.
Edward berkeliling pesta dan mencoba mencari pemilik rumah Merry sekedar menanyakan keberadaan Nency . Edward begitu bingung melihat sosok Nency yang tak ditemukan sampai dia berada ditaman di bagian belakang. Disitulah Edward melihat Nency yang terhuyung karena tak mau berada dikamar Merry dan ditemani Armend yang memberikan aqua serta beberapa roti yang dibawakan pelayan . Nency duduk bersandar di dada Armend dan kakinya diangkat Armend di kursi serta Armend berusaha meminta pelayan untuk sehelai kain buat mengompres Nency yang mabuk. Nency menangis dan memanggil-panggil Edward.
Nency : ” Edward…kejam nian dirimu..meninggalkanku dan lebih memilih bersama Laura ……” Edward yang ada dibalik taman tertutup sebuah patung tercengang ternyata Nency sangat tertekan dengan kejadian tersebut dan Edwardpun terharu mendengar perkataan Nency yang ternyata sangat sayang pada Edward .
Merry datang ke taman dan melihat kondisi Nency mahasiswa yang pandai dalam kelasnya .
Merry : ” Mengapa tak kau bawa dia ke kamarku…..?! ”
Armend : ” Dia tak mau dan ingin menemui kekasihnya…..” Edward mendengar semua pembicaraan antara Merry dan Armend, dan dia mencoba keluar serta ingin menemui kekasihnya Nency. Dengan terhuyung-huyung Edward keluar taman dan memasuki pesta serta berusaha menemui Merry . Laura yang melihat Edward berusaha menemuinya tapi Edward berhasil lolos dan segera menemui Merry dan Armend yang berada di taman, dia memanggil nama Nency dan keluar dalam pesta menuju taman belakang diikuti pelayan yang menunjukkan keberadaan Nency. Merry mendengar suara Edward dan melihat Edward menuju ke kursi taman tempat Nency terkapar dipelukan Armend yang memangku kepala Nency serat mengompresnya . Nency masih menangis tetapi begitu mendengar suara Edward memanggilnya dia langsung bangun dan matanya mencari suara Edward . Edward menemui kekasihnya dan meminta maaf telah mengganggu Armend dan Merry karena kejadian ini.
Laura mencari keberadaan Edward dan menemukannya berada di taman, Laura sakit hatinya melihat Edward memeluk tubuh Nency dan diapun berlalu meninggalkan Edward dengan penuh kejengkelan. Sekilas Edward melihat Laura tetapi dia tetap memeluk kekasihnya yang sudah mulai tersadar. Merry membiarkannya mereka berdua dan menemani tamu-tamunya . Edward tak menginginkan Nency bersama laki-laki lain dia berjanji akan menjaga Nency untuk selamanya .