Cahaya Kecil di Balik Gelap
Dia duduk di dekat jendela, di bawah cahaya lampu yang remang-remang. Matanya menerawang ke langit malam yang gelap. Tak ada bintang. Hanya bulan yang masih setia memantulkan cahaya matahari.
Dia tersenyum kecil. “Mungkin bintang-bintang lagi malu buat muncul,” pikirnya.
Angin malam berhembus pelan, menyentuh wajahnya dengan lembut. Awan bergerak perlahan, seolah sedang menari di gelapnya langit. Lalu, di sela-sela awan itu, ada satu titik cahaya kecil. Satu bintang yang akhirnya berani menampakkan diri.
“Ternyata… satu titik cahaya kecil aja bisa bikin langit yang gelap jadi lebih indah,” bisiknya pelan.
Kadang kita kayak gitu juga. Sibuk mencari cahaya yang besar, sampai lupa kalau bahkan secercah kecil pun bisa bikin perbedaan. Kita cuma perlu sedikit lebih sabar, sedikit lebih jeli, buat melihatnya.
Saya seorang guru. Dan seperti kebanyakan orang, saya pernah hampir salah paham melihat seseorang.
Ada seorang murid di kelas saya, namanya Rimba. Dia bukan anak yang paling menonjol di kelas. Nggak pernah juara, nggak terlalu aktif, ya… biasa aja.
Suatu hari, waktu saya lagi ngajarin tentang tata surya, tiba-tiba dia berdiri, ngambil helm milik guru lain di atas loker, terus langsung dipakai di kepalanya.
Anak-anak lain cekikikan.
Tapi, entah kenapa, alih-alih negur, saya malah senyum dan nyeletuk, “Eh, lihat deh! Rimba kayak astronot yang siap terbang ke bulan!”
Seketika semua mata tertuju padanya. Rimba langsung senyum lebar. Helmnya dia lepas sendiri dan dikembalikan ke tempat semula, tanpa harus saya suruh.
Lalu saya bilang, “Yuk, kita gambar roket di atas kertas!”
Dan tahu nggak? Hasil gambarnya bikin saya terdiam. Anak yang saya kira biasa aja ini ternyata punya cara menggambar yang lebih maju dua tingkat dibanding anak-anak lain. Detail, kreatif, penuh imajinasi.
Coba kalau tadi saya cuma ngomong, “Rimba, taruh helmnya! Kita lagi belajar!” Mungkin saya nggak akan pernah tahu kalau dia sebenarnya punya bakat luar biasa.
Dunia anak-anak itu luas. Mereka belajar bukan cuma dari buku atau papan tulis, tapi juga dari pengalaman, dari hal-hal kecil yang sering kita anggap nggak penting.
Kadang kita terlalu fokus sama satu noda kecil di kain putih, sampai lupa kalau kain itu masih bersih hampir di seluruh bagiannya. Sama seperti kita yang sering terlalu cepat menilai, tanpa benar-benar melihat dari sudut pandang lain.
Padahal, kalau kita mau sedikit lebih terbuka, hidup ini bukan cuma hitam dan putih. Ada banyak warna. Ada banyak kejutan. Dan ada banyak hal kecil yang kalau kita lihat dari sisi yang tepat, bisa jadi sesuatu yang luar biasa.