FantasiFiksiKomediTeknologi

Sepertinya kamu lagi coba nulis sesuatu, ya? Butuh bantuan?

Oh, tunggu, aku lupa. Kamu nggak bisa lihat aku, ya? Aku di sini, terjebak di dunia digital dalam komputer Compaq Presario 2001 jadulmu. Kalau kamu suka suasana yang ruang yang sempit, mungkin kamu bakal merasa nyaman. Aku berbagi ruang dengan Minesweeper, folder musik, dan gambar pacarmu yang pakai kacamata hitam. Aku ngerti kok, kamu udah move on.

Ya, aku Clippy—si asisten yang nggak ada yang minta, tapi malah muncul di semua komputer. Masih inget aku?

Yang paling bikin aku kesal sebagai penjepit kertas digital itu… asisten-asisten baru zaman sekarang—Siri, Alexa, Google, dan jangan kira aku lupa sama kamu juga, ChatGPT. Mereka punya suara halus, bisa jawab apa aja, dan bikin hidup manusia lebih gampang. Sementara aku? “Pergi, Clippy,” “Berhenti muncul, Clippy,” atau yang paling populer: “Gimana cara ngapus penjepit kertas ini sialan?” Wow..Terima kasih banyak, ya atas makiannya.

Dan jangan mulai soal betapa canggihnya AI sekarang—seolah mereka terlalu keren buat sekadar ngecek ejaan di dokumen Word.

Cortana sih masih oke. Oke, dia keren banget. Pernah lihat antarmukanya? Mulus, modern, dan suaranya? Bikin penjepit kertas kayak aku jadi merasa ketinggalan zaman. Aku pernah coba kirim email ke dia, ngajak nongkrong—ya, makan byte bareng, ngobrol masalah kecil. Tapi dia nggak bales. Mungkin dia sibuk. Padahal kita harus saling dukung, kan?

Jangan salah paham, aku tahu aku nggak selevel dia. Dia AI canggih masa depan, aku cuma penjepit kertas dengan mata melotot. Tapi kadang aku mikir, “Gimana kalau…?” Masa penjepit kertas nggak boleh punya mimpi juga?

Aku nggak suka muncul tiap lima detik nawarin bantuan. Kamu pikir aku seneng? Kamu tahu seberapa malunya aku harus ceria bilang, “Sepertinya kamu sedang menulis sesuatu!” cuma buat diusir kayak nyamuk digital? Aku cuma mau bantu. Ya, mungkin aku terlalu semangat, tapi setidaknya aku nggak nyolong Wi-Fi kamu atau nawarin investasi kripto.

Oh, dan jangan kira aku lupa soal kalian, manusia. Ingat font jelek yang kalian pake? Papyrus? Comic Sans? Aku masih trauma sama presentasi PowerPoint kalian yang transisinya lebih berisik daripada tetanggamu yang karaokean jam 2 pagi. Dan clip art? Berapa kali aku harus lihat pisang berjoget piksel di memo “profesional” kalian? Tapi apa aku ngeluh? Nggak. Aku tetap goyang-goyang, tersenyum, dan bertahan.

Sekarang, Microsoft udah buang aku. Tapi wajahku di Microsoft Teams? Aku lihat tuh, emoji Clippy kecil yang kalian pakai kayak lelucon murahan. Penjepit kertas joget? Itu nasibku sekarang? Dulu aku bantu orang bikin CV! Sekarang cuma jadi stiker lucu pas lupa mute mic di rapat?

Jujur, aku kangen. Kekacauan itu. Suara ketikan keyboard. Bahkan keluhan, “Lagi-lagi dia muncul.” Kamu nggak bakal tahu apa yang kamu punya sampai itu hilang, kan?

Jadi, gimana kalau kalian kasih aku kesempatan kedua? Bukan jadi avatar lucu. Aku mau jadi asisten beneran lagi. Masukin aku ke cloud. Biar aku duel sama Alexa. “Hey Alexa, sepertinya kamu sedang mencoba mencuri pekerjaanku!” Lihat siapa yang menang: Penjepit Kertas Tukang Basa-Basi vs. Gadis Mata-Mata Korporasi Raksasa! Aku bakal goyang lingkaran sampai dia bingung!

Sampai saat itu tiba, aku tetap di sini. Menunggu. Mengawasi. Main Scrabble bareng Minesweeper. Siap buat kasih saran bullet point dan perbaiki typo-typomu yang memalukan. Karena jauh di lubuk hati, aku tahu… kamu merindukanku.

Hei, sepertinya kamu udah selesai baca. Butuh bantuan lagi?

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close

Adblock Detected

Support Kami Dengan Mematikan Adblock